Jumat, 19 Oktober 2012

Aku Berjalan Melintasi Daerah Temaru

Aku Berjalan Melintasi Daerah Temaru

Jika saja angin memberi tahu, kisahnya tak dapat kusimpan dalam lautan dan gemuruh batin. Engkau, semerbak bunga dalam pangkuan surga. Kini, semua hanya menjelmakan aku dalam beribu harap memandang wajahmu. Andai saja waktu dan rasa terpaut, andai saja matahari belum terlanjur terbit, andai saja waktu bisa diputar kembali.

Aku berjalan melintasi daerah Temaru. Temaru, tempat nongkrong anak muda, merupakan kawasan yang selau dikunjungi para remaja. Dan pada saat itulah, aku melihat dia, seorang wanita yang bahkan tak terpikirkan olehku untuk mencintainya. Dia berjalan bersama sahabatku, Demetri, sahabatku yang paling setia bagi temannya, tetapi tidak untuk pacarnya. Saat itulah dia, namanya Kleni, diperkenalkan kepadaku sebagai pacar sahabatku.


Sejak saat itu, kami semakin sering bertemu, bukan sebagai teman, tetapi sebagai pacar dari sahabatku. Tetapi, tentunya hal itu tidak berlangsung lama. Demetri, seorang playboy yang tidak pernah mencatat sejarah memacari seorang wanita lebih dari satu bulan. Dua minggu pun berlalu, dan kami tidak pernah bertemu lagi.


Tetapi, hidup ini tidak pernah datar. Tahun ajaran baru dimulai dan akupun sekelas dengannya. Di kelas, dia hanya duduk dibelakangku. Hari demi hari berlalu dan kami pun semakin dekat. Aku bahkan sudah melupakan bahwa dia adalah mantan pacar sahabatku. Kalaupun aku mengingatnya, aku bahkan tidak mempersoalkannya lagi. Tentu saja,, bukan karena aku jatuh cinta kepadanya, tetapi aku hanya merasa aneh jika mengingat bahwa dia adalah mantan pacar sahabatku.


Satu semester pun berlalu. Dan tepat pada hari itu, hari Sabtu, aku merasa aku kehilangan sesuatu. Tidak ada canda tawa, tidak ada saling mengejek di kelas. Hari itu, Kleni tidak masuk sekolah karena sakit. Sulit untuk dikatakan, bahwa aku mungkin mencintai dirinya. Bagiku hal itu adalah sesuatu yang mustahil. Bahkan lebih mustahil dari mendapat nilai sepuluh untuk ulangan biologi. Kau tahu, aku tidak pernah lulus untuk mata pelajaran ini.


Aku berjalam melintasi daerah Temaru. Hati itu hari Kamis. Aku mulai teringat akan peristiwa itu. Peristiwa ketika aku diperkenalkan dengan dirinya sebagai pacar sahabatku. Aku tersenyum mengenang peristiwa itu.

Dua semester hampir berlalu dan liburan kenaikan kelas sudah di depan mata. Hari ini hari Sabtu. Hari itu Kleni tidak masuk sekolah. Aku merasa setiap kenangan mengenai Kleni mulai terulang kembali. Aku mengingat kembali hari itu. Aku menginat apa yang pernah kupikirkan. Aku pernah berkata bahwa mencintai Kleni bahkan lebih mustahil daripada mendapat nilai sepuluh untuk ulangan biologi. Tetapi, kini aku sadar bahwa mencintai Kleni bahkan lebih nyata dari tidak lulus ulangan biologi.
 

Hari itu pengambilan rapor dan aku bertemu Kleni. Aku tahu bahwa ketika memandangnya sekarang, sangatlah berbeda ketika aku memandangnya satu tahun yang lalu. Jika bisa, aku ingin terus memandang dirinya. Tetapi, apakah kau tahu? Suatu keegoaan dalam diriku yang terus memaksaku untuk berpura-pura bahwa aku tidak pernah mencintainya. Suatu keegoaan karena dia adalah mantan pacar sahabatku. Aku memang bodoh.


Tahun ajaran baru pun dimulai. Dan aku kembali kehilangan. Bukan untuk satu hari, bukan untuk satu minggu, tetapi mungkin untuk selamanya. Sebenarnya, aku bisa saja menanyakan kemana Kleni pindah sekolah. Tetapi, keegoaanku tidak berkata demikian. Sepertinya, keegoaan telah menguasai diriku.

Aku berjalan melintasi daerah Temaru. Ketika semua kenangan mengalir dibenakku, dan ketika semua akal sehatku mulai kembali. Mungkin saja aku terlalu ego. Bukan mungkin tapi pasti. Aku tersenyum sendiri.


Angin mungkin tidak akan memberi tahu. Kisahnya memang tidak dapat kusimpan dalam lautan dan gemuruh batin. Matahari telah terbit, dan waktu tidak pernah akan diputar kembali. Tetapi aku tahu, bahwa pasti ada jalan keluar dari setiap masalah. Aku juga tahu bahwa setiap manusia pasti bisa berubah. Dan inilah aku saat ini. Aku mulai menekan tombol ponselku dan kuharap aku bisa mengatakan kepada dirinya bahwa aku mencintainya.


Nb:
Cerpen yang dibuat untuk tugas bahasa Indonesia saat masa-masa SMA 2 tahun yang lalu. Tugasnya berupa lanjutin satu paragraf pertama diatas dan bikin judul sendiri. Dan setelah dibacanya ceritanya kog terasa aneh dan agak gak nyambung ya.. Ha.. Ha.. Tetapi emang dulu tugas w salah karena harusnya ceritanya ceweknya meninngal, tapi punya w ga.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar